Siang ini tak terlalu terik ketika
aku memutuskan untuk memindahkan 3 bungaku dari pot ke taman depan rumah. Memang
semenjak pulang dari Pare rasa cintaku pada bunga naik beribu-ribu kali lipat
dari pada sebelumnya. Entah apa alasannya, yang jelas tanaman hias yang
tertanam dalam pot - pot dengan ukuran yang tidak terlalu besar, menarik
minatku dengan begitu luarbiasa. Ada rasa bahagia yang melampaui batas ketika
apa yang aku tanam dari bibit kemudian tumbuh dan berbunga. Dan seperti yang
sempat aku ceritakan padamu, bahwa nanti aku ingin memiliki peternakan,
persawahan, dan perkebunan bunga. Memang terlalu muluk sepertinya, tapi ijinkanlah
aku bermimpi dan meraihnya.
Rabu, 10 Desember 2014
Sepucuk Amplop Coklat
Seorang penulis amatiran yang merintis usaha batik dan toko buku.
Selasa, 09 Desember 2014
Dia Pria Jepara, Katanya...
Fajar mulai muncul, dengan hawa
dingin yang menyelimuti perkampungan ini. Saya dan ibunda tercinta segera
bersiap menuju lembaga kursus bahasa asing untuk mendaftar sebagai muridnya. Sebenarnya
pendaftaran akan dibuka pukul tujuh, tapi saya dan ibunda saya sudah siap di
lokasi sekitar pukul 05.30, sudah terbayang kan bagaimana sepinya tempat itu. Kami
memang ingin segera mendaftar, agar bisa kembali ke Jember dengan segara. Ya tempat
kursus saya memang berada di luar kota. Di Pare Kediri tepatnya.
Menjadi siswa disana selama
bulan-bulan pertama bisa dibilang susah-susah gampang. Saya yang tidak bisa
bahasa inggris sama sekali, karena saya membenci pelajaran tersebut sejak jaman
SMP, dan sekarang saya harus memakan materi bahasa asing itu di dalam kelas
setiap hari full dari pukul 06.30 sampai pukul 12.00, dilanjut pukul 14.00-
16.30. Penat, bosan, pengen rasanya teriak minta pulang, pokoknya tidak ada
rasa nyaman. Hanya saja ibunda saya menjadi bahan pertimbangan jika saya
menyerah begitu saja.
Seorang penulis amatiran yang merintis usaha batik dan toko buku.
Senin, 01 Desember 2014
Tentang Vitamin C
Vitamin C merupakan
salah satu vitamin yang diperlukan tubuh. Banyak manfaat yang diberikan vitamin
ini karena vitamin ini merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, tulang, sendi, dan
sebagainya.
Pada saat saya kecil dulu, ibu menyuruh saya sering
mengkonsumsi buah jeruk. Beliau bilang agar saya tidak mengalami sariawan. Setelah
menjamurnya internet pada masa sekarang, ternyata vitamin C itu tidak hanya
terkandung pada buah jeruk saja. Vitamin C dapat ditemukan di aneka ragam
buah-buahan, sayur-sayuran, maupun suplemen. Ada beberapa buah dan sayur yang
mengandung vitamin C antara lain, jambu biji, jeruk, kiwi, stroberi,
kelengkeng, pepaya, paprika, brokoli, tomat cabe, apel, delima, anggur, sirsak,
mangga, blewah, dan lain-lain. Setiap buah dan sayur, mengandung vitamin C
dengan jumlah yang berbeda.
Seorang penulis amatiran yang merintis usaha batik dan toko buku.
Sabtu, 29 November 2014
Insan Berbudi Utama
Ibu adalah insan
berbudi utama. Hatinya begitu tulus dan lembut. Rela melakukan apapun demi
anaknya, meski diantaranya terkadang capai, lelah, bahkan sedang sakit. Tapi beliau
sebisa mungkin untuk menutupi agar putra putrinya tidak khawatir padanya.
Ibu adalah
anugrah terindah dari Tuhan untuk menemani dan menjaga buah hati. Begitu pula
ibunda saya. Beliau begitu sabar untuk membimbing dan menjaga saya setiap
waktu. Tangannya selalu terbuka untuk memeluk saya dalam keadaan apapun. Mendengar
cerita-cerita saya tanpa bosan. Membelai kepala saya ketika saya sedang
bermanja dipangkuannya dan mulai bercerita.
Seorang penulis amatiran yang merintis usaha batik dan toko buku.
Jumat, 28 November 2014
Ibu Berperan Penting dalam Fase Pertumbuhanku
"Kasih ibu kepada beta, tak terhingga sepanjang masa…."
Itu adalah
penggalan lirik lagu anak-anak. Kita semua tahu bahwa memang kasih ibu tak
terhingga nilainya untuk merawat anak-anaknya. Begitu pula ibunda saya. Saya
dilahirkan beliau 24tahun yang lalu di kota kecil ini, kota Jember. Masa kecil
saya hampir sama dengan anak-anak pada umumnya. Bermain, belajar, dsb. Dari pasangan
guru nonPNS ini saya tumbuh dan berkembang.
Sekali waktu ibu
menceritakan kepada saya bagaimana saya saat kecil dulu. Saya tergolong anak yang suka sekali dengan susu. Meskipun begitu
berat badan saya saat menginjak umur 4 bulan hanya 6 kilogram, tidak mengalami
obesitas.
Seorang penulis amatiran yang merintis usaha batik dan toko buku.
Kamis, 27 November 2014
Menjadi Istri yang Baik
Saya adalah
wanita yang belum menikah saat ini. Meski begitu keluarga saya sering
menanyakan tetang pernikahan mengingat usia sudah memasuki 24 tahun pada bulan
Oktober kemarin. Keluarga saya mulai memberi wejangan tentang pernikah,
meskipun tidak sering. Di beberapa kesempatan Ibu sering membahas tentang
bagaimana menjadi istri nanti dan beliau sudah mewajibkan saya bisa memasak
dengan menu yang beda dari biasanya.
Menurut ibu,
menjadi istri seperti menjalankan suatu ibadah. Istri yang baik adalah istri yang
mengabdikan seluruh hidupnya untuk suami dengan sabar dan ikhlas, karena
apabila ijab qabul sudah diucapkan maka kewajiban orang tua si wanita akan
berpindah pada suami wanita tersebut. Oleh sebab itu wajib baginya untuk
mengabdi dan menghormati suami. Jika istri sudah mengetahui kewajibannya, maka
tidak ada kata susah saat ia melakoni peranannya.
Seorang penulis amatiran yang merintis usaha batik dan toko buku.
Minggu, 23 November 2014
Bidan Cantik Pecinta Giveaway
Kalau terpampang nama Argalitha, pasti orang yang suka ngeblog sudah kenal banget sama ratu giveaway satu ini. Wanita cantik ini dilahirkan di Pasuruan pada tanggal 25 Desember 1989, dan kini sudah tumbuh besar menjadi ibu bidan. Saya memang jarang sekali untuk memposting tulisan blog, tapi bukan berarti saya tidak update tulisan mbak Artha Maula Amalia (nama asli mbak Argalitha). Berkaitan dengan postingan mbak Artha, ada GA untuk menuliskan 3 hal tentangnya dan saya mencoba peruntungan itu :)
Seorang penulis amatiran yang merintis usaha batik dan toko buku.
Rabu, 19 November 2014
Harapan untuk Bupati Jember Mendatang
Jember adalah salah satu nama kota
yang terdapat di Jawa Timur. Merupakan nama kabupaten yang tercakup dalam
karisidenan besuki. Saya adalah salah satu penduduk asli yang bertahun-tahun
berada di dalamnya. Meski beberapa waktu lalu saya sempat merantau selama 6
bulan ke kota Kediri untuk belajar bahasa asing, tapi pada ujungnya saya harus
kembali ke kota ini.
Ditinjau dari segi pariwisata, kota
ini memiliki cukup banyak pariwisata dengan pesona alamnya yang indah. Mulai
dari air terjun (tancak) yang terletak di kaki gunung Argopuro, hutan lindung
(merubetiri) yang terletak di perbatasan banyuwangi, hingga pantai yang
tersebar hampir diseluruh wilayah Jember.
Seorang penulis amatiran yang merintis usaha batik dan toko buku.
Jumat, 25 Juli 2014
Kau Sempurna Sebagai Masalalu
Aku terpercik hutang rindu dengan lakon yang menyempurnakanmu sebagai masalalu.
Aku mulai mengakrabkan diri pada waktu yang tak pernah iba memberikan luka.
Karenanya,
Ada rindu yang tak pernah tuntas terbayar
Sebagaimana cinta yang tak pernah tunai oleh pengakuan yang terhambat sebuah pengingkaran.
Seketika marahmu menjadi mahal tanpa bisa ku tawar.
Sementara itu,
Aku mulai mengakrabkan diri pada waktu yang tak pernah iba memberikan luka.
Karenanya,
Ada rindu yang tak pernah tuntas terbayar
Sebagaimana cinta yang tak pernah tunai oleh pengakuan yang terhambat sebuah pengingkaran.
Seketika marahmu menjadi mahal tanpa bisa ku tawar.
Sementara itu,
Seorang penulis amatiran yang merintis usaha batik dan toko buku.
Penyemangat Skripsi
Rasa malasku selalu datang
setiap aku harus duduk bergelut dengan buku dan komputer. Mencari
segala sesuatu yang mungkin bisa memberiku sedikit semangat, tapi tak
ada. Hingga akhirnya ibu menemaniku mengerjakan dengan bercerita ngalor ngidul, dan aku hanya menanggapi dengan senyum tanpa menoleh kearahnya.
Sejenak mataku mulai panas karena menahan air mata agar tidak menetes. Kemudian aku memeluk erat wanita paruh baya yang sudah beruban. Aku merasa bahwa aku sangat beruntung terlahir dari rahimnya.
Berapapun usiaku saat ini, sesibuk apapun aktivitasku. Beliau tetap menganggapku anak kecilnya yang lugu. Anak semata wayangnya yang akan terus beliau jaga.
Sejenak mataku mulai panas karena menahan air mata agar tidak menetes. Kemudian aku memeluk erat wanita paruh baya yang sudah beruban. Aku merasa bahwa aku sangat beruntung terlahir dari rahimnya.
Berapapun usiaku saat ini, sesibuk apapun aktivitasku. Beliau tetap menganggapku anak kecilnya yang lugu. Anak semata wayangnya yang akan terus beliau jaga.
Seorang penulis amatiran yang merintis usaha batik dan toko buku.
Suatu Saat Nanti
Ketika banyak orang
merencanakan akan berlibur kemana, maka aku tetap bermimpi disini.
Mengamini tempat yang kau bilang sangat luar biasa dan istimewa. Entah
berapa lama aku harus mengumpulkan rupiah untuk menuju tempat itu.
Perlu perjuangan dan butuh waktu lama untuk menikmatinya. Terlampau
jauh, hingga tak tahu bagaimana aku bisa sampai disana. Terlalu hina
rasanya jika harus kutengadahkan tangan meminta pada orang tua. Biar aku
cari rupiah sendiri dengan bekerja dan aku akan berlibur ke pulau
Lombok berdua denganmu suatu saat nanti, pasti.
Diluar tempat itu, sebenarnya inginku tak terlalu jauh. Jogja saja sudah kuanggap cukup. Dengan menaiki kereta dari Jember menuju Surabaya untuk menjemputmu, lalu bersama menuju kota pendidikan. Bersama-sama menikmati perjalanan dan sampai disana tetap berdua denganmu. Sedikit kubayangkan bagaimana perjalanan kita nanti. Akan ada banyak diam yang terlalu angkuh untuk kusapa. Berjalan beriringan namun tetap dengan pikirannya masing-masing.
--::***::--
Kita akan bersama mencari penginapan tanpa perlu banyak perdebatan. Lalu hanya berdiam diri ditempat bermalam, dengan menikmati rintik hujan atau sekedar saling bertukar cerita. Sesekali kau akan menjawab pertanyaanku, kemudian kau mengakhiri pembicaraan dengan diammmu, setelah itu kita (lagi-lagi) dengan pikirannya masing-masing. Ketika malam tiba, maka kita menikmatinya dengan dua cangkir kopi panas di lesehan pinggir jalan ditemani lampu kota dan ramai kendaraan, mungkin juga diramaikan oleh suara pengamen jalanan yang silih berganti. Setelah merasa semakin larut, kita pulang ke tempat penginapan dengan kau berjalan mendahului dan sesekali menengok kearahku yang berada jauh dibelakang, sedangkanku berpura-pura menikmati jalanan sekitar lalu sesekali menikmati angkuhnya punggungmu yang terus melaju kedepan.
Mungkin kita akan mengahabiskan waktu berhari-hari di kota orang. Tapi entah bagaimana keadaan yang akan menjadi penutup. Apakah sama dengan dua kemungkinan yang kubayangkan. Kau akan mengakhiri liburan dengan mengajakku kesebuah tempat dengan berjalan bergandengan tangan, lalu kau sematkan cincin dijari manisku dan diakhiri ucapan mesra yang selalu kunantikan. Atau akan ada hari suram yang tidak pernah kuamini, namun semakin melekat kuat pada pikiran yang kuingkari, mengusik keterjagaanku. Ada ketakutan yang selama ini kuhindari dengan diam dan bertahan, dimana kau akan memutuskan untuk berjalan semakin jauh dan aku tak lagi bisa mengahampirinya hingga menjadi gamang dan tangisanku pecah tak bersuara.
Diluar tempat itu, sebenarnya inginku tak terlalu jauh. Jogja saja sudah kuanggap cukup. Dengan menaiki kereta dari Jember menuju Surabaya untuk menjemputmu, lalu bersama menuju kota pendidikan. Bersama-sama menikmati perjalanan dan sampai disana tetap berdua denganmu. Sedikit kubayangkan bagaimana perjalanan kita nanti. Akan ada banyak diam yang terlalu angkuh untuk kusapa. Berjalan beriringan namun tetap dengan pikirannya masing-masing.
--::***::--
Kita akan bersama mencari penginapan tanpa perlu banyak perdebatan. Lalu hanya berdiam diri ditempat bermalam, dengan menikmati rintik hujan atau sekedar saling bertukar cerita. Sesekali kau akan menjawab pertanyaanku, kemudian kau mengakhiri pembicaraan dengan diammmu, setelah itu kita (lagi-lagi) dengan pikirannya masing-masing. Ketika malam tiba, maka kita menikmatinya dengan dua cangkir kopi panas di lesehan pinggir jalan ditemani lampu kota dan ramai kendaraan, mungkin juga diramaikan oleh suara pengamen jalanan yang silih berganti. Setelah merasa semakin larut, kita pulang ke tempat penginapan dengan kau berjalan mendahului dan sesekali menengok kearahku yang berada jauh dibelakang, sedangkanku berpura-pura menikmati jalanan sekitar lalu sesekali menikmati angkuhnya punggungmu yang terus melaju kedepan.
Mungkin kita akan mengahabiskan waktu berhari-hari di kota orang. Tapi entah bagaimana keadaan yang akan menjadi penutup. Apakah sama dengan dua kemungkinan yang kubayangkan. Kau akan mengakhiri liburan dengan mengajakku kesebuah tempat dengan berjalan bergandengan tangan, lalu kau sematkan cincin dijari manisku dan diakhiri ucapan mesra yang selalu kunantikan. Atau akan ada hari suram yang tidak pernah kuamini, namun semakin melekat kuat pada pikiran yang kuingkari, mengusik keterjagaanku. Ada ketakutan yang selama ini kuhindari dengan diam dan bertahan, dimana kau akan memutuskan untuk berjalan semakin jauh dan aku tak lagi bisa mengahampirinya hingga menjadi gamang dan tangisanku pecah tak bersuara.
Seorang penulis amatiran yang merintis usaha batik dan toko buku.
Langganan:
Postingan (Atom)