Rabu, 07 Januari 2015

Sedikit Bagian Film Ayat-ayat Cinta


Ayat-ayat Cinta adalah karya Habbiburrahman masuk daftar baca saya yang paling saya suka. Tidak lama setelah membaca novel itu semasa SMA, novel itu diangkat menjadi sebuah film. Meski pada awalnya saya tidak mau melihat, karena takut kecewa seperti sebelum-sebelumnya, yang tidak sesuai harapan ketika saya membandingkan sebuah novel dan film. Seperti Dealova, Heart, dan masih banyak lagi.
Pada saat itu saya memaksakan diri untuk melihat karena Ayah member saya sebuah tiket dan akan mubazir jika tidak digunakan. Memang sempat terselip rasa kecewa, tapi disanalah pemeran Fahri, Fedi Nuril  menghipnotis saya dengan actingnya. Setidaknya itu bisa mengobati kecewa saya atas perbandingan novel dan film yang diputar cepat di otak saya. Itu kali pertama saya mengidolakan actor Indonesia, karena sebelum-sebelumnya saya hanya mengidolakan seorang penulis-penulis yang mampu membuat saya terlena dalam tulisan-tulisannya.
Keluar dari pembahasan Ayat-ayat Cinta sejenak. Saya mengenal Fedi Nuril pertama kali  ketika ia dan band Garasi muncul disalah satu acara musik. Cukup pendiam dan tidak terlalu banyak bicara menurut saya. Kemudian saya melihat lagi saat dia tergabung dalam film Mengejar Matahari. Dari sanalah saya mulai mengidolakannya. Perannya sebagai Nino memang tidak terlalu banyak dialog dan kisah seperti ketiga temannya, tapi Fedi Nuril ini mampu membawakan perannya secara baik dan tidak berlebihan.
Dan ketika Ayat-ayat Cinta muncul, cukup saya akui dia mampu menghipnotis tidak hanya saya, tapi semua penonton pecinta film. Acting yang maksimal, dan semakin maksimal di film-film yang ia bintangi selanjutnya.
Beberapa waktu lalu, di tengah-tengah kesibukan saya yang akan mencari trailer sebuah film, muncul film Ayat-ayat Cinta dalam kolom recommended. Dan film ini sudah berpuluh-puluh kali saya lihat, dan berpuluh2 kali saya dibuatnya menangis. Dari panjang film itu, ada beberapa bagian yang saya suka.

Pertama:
Ada dialog luar biasa, ketika Fahri selalu ditertawakan oleh penghuni penjara. Saat Fahri benar-benar dalam keterpurukan, penghuni penjara bercerita tentang kisah Nabi Yusuf kemudian mengingatkan Fahri "TUHAN SEDANG BERBICARA KEPADAMU TENTANG SABAR DAN IKHLAS. SABAR DAN IKHLAS ITU ISLAM FAHRI". Subhanallah, saya suka dialog itu.

Kedua:
Ketika Aisyah istri Fahri meminta suaminya untuk mengatakan bahwa Fahri mencintai Maria, dengan tujuan rekaman suara Fahei dapat membangunkan Maria dari komanya, tapi Fahri hanya diam. Saat waktu berkunjung telah habis, Fahri mengatakan "ANA BEHIBEK AISYE" saat perpisahan.

Ketiga:
Ketika Aisyah ikhlas untuk merelakan dirinya dipoligami, meski pada saat itu dia harus menangis sakit. Fahri mengatakan "KAMULAH YANG AKU PILIH KARENA ALLAH, KAMULAH JODOHKU AISYAH". Subhanallah, begitu besar cinta Fahri pada Aisyah.

Keempat:
Ini adalah dialog Fahri yang saya suka ketika Aisyah memilih mengalah dan menenangkan diri karena keadaan yang belum diterimanya. Fahri datang menjemputnya, kemudian mengatakan "IKHLAS AISYAH, ITU YANG SEDANG BERUSAHA AKU JALANI. AKU TIDAK IKHLAS MENERIMAMU LEBIH KAYA DARI AKU. AKU TIDAK IKHLAS DENGAN KONDISI KITA BERTIGA DENGAN MARIA. HINGGA AKU TIDAK TAU ADIL ITU APA DAN BAGAIMANA. AKU AKAN BELAJAR LAGI. TAPI UNTUK ITU AKU BUTUH KAMU."

*ya Allah, meleleh ini air mata saya. Barokallah untuk pasangan suami istri seperti Fahri dan Aisya. Barokallah juga pemeran-pemerannya. Semoga senantiasa diberi kesehatan. Terutama bang Fedi Nuril tentunya, hehehe.. Berelebihan memang, tapi itu doa paling sederhana yang mampu saya pintakan pada sang pencipta. Meskipun saya juga pernah berdoa bahwa nanti bang Fedi Nuril akan menfollback account intagram dan twitter saya. hehehe..

2 komentar:

  1. Ayat-ayat cinta juga lah yang menumbuhkan cinta baca saya. Cuma sayang film-nya malah nggak seindah novelnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bagus ya mas novelnya. itu awal saya baca novel beneran, biasanya teenlit dan komik..
      iya memang selalu begitu jika film diaptasi dari novel. tapi peran Fedi Nuril yg gak terlalu berlebihan cukup mengobati rsa kecewa, hahahahah :D

      Hapus