Dari Jember,
Kulukiskan rindu yang tergambar pada rona jingga kala senja.
Mengenang kalian yang sungguh tak pernah ada habisnya. Menyajikan cerita demi cerita yang terkemas secara indah. Menimbulkan kenangan-kenangan paten yang terpatri dalam lubuk hati.
Mengenang kalian yang sungguh tak pernah ada habisnya. Menyajikan cerita demi cerita yang terkemas secara indah. Menimbulkan kenangan-kenangan paten yang terpatri dalam lubuk hati.
Apa kabar kalian disana? Rinduku sedang tak terbendung. Membuncah menanti
sebuah pertemuan. Bercengkarama menusuk relung-relung jiwa kesepian.
Kita telah berpisah jarak antara satu dengan yang lain. Sebagaimana kita
mengamini ketetapan langit tuk membawa kita ke tempat yang berbeda.
Senyum dan tawa kalian tetap disini. menemani disetiap kesendirian yang
melanda secara tiba-tiba. Menghapus luka dan air mata yang tak sengaja merembes
di sudut mata.
Tahukah kalian, senja telah bergulir, menenggelamkan matahari tuk
menciptakan keindahan di ufuk barat. Bersegeralah kembali, sebelum petang
menemuiku. Jika tidak, haruskah menunggu awan menjadi biru, menampakkan layang-layang
terbang yang terkadang tanpa benang. Ataukah harus menunggu semilir angin yang membingkai cerita sama. Serupa rapalan
doa yang tak sampai karena dosa.
Serupa bait bait suci yang dibacakan. Seperti nada-nada yang
dinyanyikan. Dijagad hidup kita yang kelak akan menjadi sejarah. Di temani
gemercik hujan yang curahnya tak terbataskan. Menari-nari indah di tanah lapang
dan meninggalkan pelangi ketika telah berhenti.
Jika memang seperti itu, maka bersepakatlah kita tuk menjadi rintik
yang akan selalu turun dan menenyesap bersama, yang berjanji tuk selalu setia mencapai bumi tapi
tak merambat tuk membekukan hati.
Keren yahh...Yang di foto juga keceh abis.
BalasHapuswww.echa-si.cowok-feminim.com
hehehe, kisah itu jaman dulu :D
BalasHapusRindu teman2, rindu keceriaan bersama2 ya....
BalasHapusiya bangeeetttt :)
Hapus